Memahami Risiko Sendiri di Asuransi Mobil Yoi: Jangan Khawatir, Ini Nggak Serem Kok!

Kamu mungkin pernah denger istilah “risiko sendiri” waktu ngomongin soal asuransi mobil? Kedengerannya mungkin serem, tapi tenang, ini bukan hal yang perlu ditakuti. Justru, kalau kita paham dengan baik, risiko sendiri bisa bikin kamu jadi lebih bijak dalam mengelola asuransi kendaraan. Yuk, kita bahas dengan santai biar kamu makin paham!

Apa Itu Risiko Sendiri?

Risiko sendiri, atau sering disebut juga sebagai deductible, adalah biaya yang harus kamu tanggung sendiri setiap kali kamu mengajukan klaim asuransi. Jadi, misalnya kalau mobil kamu rusak atau hilang, kamu bakal bayar sejumlah nilai tertentu dari biaya perbaikan atau penggantian, dan sisanya akan ditanggung oleh asuransi.

Definisi Simpel

Bayangin kamu lagi makan di restoran, pesen makanan favorit, tapi kali ini ada diskon besar-besaran. Meski nggak gratis, kamu cuma perlu bayar sebagian kecil dari total tagihan. Nah, risiko sendiri ini konsepnya mirip, kamu bayar sedikit, asuransi yang tanggung sisanya. Jadi nggak usah panik, ini bukan sesuatu yang bikin rugi.

Kenapa Ada Risiko Sendiri?

Kenapa asuransi nggak nanggung semua biayanya? Jawabannya sederhana: untuk menjaga keseimbangan premi dan tanggung jawab. Dengan adanya risiko sendiri, asuransi bisa menyesuaikan premi yang lebih terjangkau buat kamu. Tanpa risiko sendiri, premi yang harus kamu bayar tiap tahunnya bisa jadi lebih tinggi.

Skema Biaya Risiko Sendiri di Asuransi Mobil Yoi

Persentase & ketentuan mengenai biaya risiko sendiri sudah diatur dalam peraturan OJK. Skema biaya risiko sendiri pun tergantung dari jenis kerusakan atau kejadian yang kamu klaim. Yuk, kita lihat contoh biaya risiko sendiri asuransi kendaraan Yoi!

Jadi, tergantung dari jenis klaimnya, biaya risiko sendiri ini bisa bervariasi. Asuransi Yoi memang sudah diatur sedemikian rupa biar kamu nggak terlalu berat, tapi tetap bisa terproteksi dengan baik.

Pentingnya Memahami Risiko Sendiri

Kenapa penting buat kamu paham soal risiko sendiri? Ini bakal bantu kamu ngerencanain keuangan lebih baik. Dengan tahu bahwa ada biaya yang perlu kamu keluarkan saat klaim, kamu bisa siap-siap dan nggak kaget.

Contohnya, di beberapa perusahaan asuransi, kalau kamu ngerasa oke-oke aja bayar risiko sendiri yang lebih tinggi, kamu bisa pilih premi yang lebih rendah. Sebaliknya, kalau kamu lebih suka bayar premi lebih tinggi tapi nggak mau pusing saat harus klaim, kamu bisa pilih risiko sendiri yang lebih kecil.

Ilustrasi: Gimana Risiko Sendiri Bekerja?

Biar lebih jelas, yuk kita lihat contoh nyata gimana risiko sendiri berlaku dalam klaim asuransi mobil Yoi.

Contoh 1: Klaim Kerusakan Sebagian

Misalnya, Tuan A lagi nyetir terus nggak sengaja nabrak pembatas jalan. Bumper depan mobilnya pecah, dan estimasi biaya perbaikannya adalah Rp2.500.000. Karena ada risiko sendiri sebesar Rp300.000 untuk kerusakan sebagian, maka perhitungan klaimnya jadi seperti ini:

Jadi, dari total biaya perbaikan Rp2.500.000, asuransi bakal ganti Rp2.200.000, dan Tuan A cuma perlu keluarin Rp300.000.

Contoh 2: Klaim Kerugian Total

Tuan B kehilangan mobilnya yang dicuri waktu diparkir di jalan. Mobil itu memiliki nilai pertanggungan Rp230.000.000, dan karena klaim ini masuk kategori kerugian total, risiko sendirinya adalah 5% dari total nilai mobil. Jadi perhitungan klaimnya adalah:

Di sini, Tuan B harus menanggung Rp11.500.000 dari total kerugian, sementara asuransi akan mengganti Rp218.500.000.

Kesimpulan

Jadi, risiko sendiri bukanlah hal yang bikin pusing atau negatif. Ini cuma bagian dari mekanisme asuransi yang dirancang untuk memberi keseimbangan antara biaya premi dan tanggung jawab. 

Jadi, nggak perlu takut lagi ya sama biaya risiko sendiri. Yuk, mulai pahami dan pilih asuransi yang tepat untuk melindungi kendaraan kesayanganmu. Kalau masih bingung, tim Yoi selalu siap membantu!